Luar biasa apa yang disampaiakn Adji Sulastya SE, MM, alumni S2 Narotama saat menyampaikan workshop tentang mengoptimalkan kelistrikan otak. Dia mampu menginspirasi seluruh pejabat struktural dan dosen tetap untuk bekerja lebih giat dan kreatif lagi. Buktinya seluruh audience bersedia untuk kembali diadakan acara serupa dan memperdalam teorinya.
Padahal ini masih sebatas wacana dan pengertian saja tentang kelistrikan otak, belum masuk ke metode bagaimana cara melatih dan menggunakannya, tutur pria yang pernah ditawari menjadi vice president PLN pusat tersebut. Adji menambahkan dia bersedia kapan saja mengajarkan apa yang dia punya untuk keluarga besar Universitas Narotama.
Dari sediikita apa yang disampaikan, memang otak mempunyai tegangan, frekuensi dan daya layaknya listrik. Tetapi kecil hanya berkisar -90 hingga + 40 milivolt. Tetapi jika dioptimalkan dayanya mampu mendorong munculnya kreatifitas untuk mendukung kinerja seseorang. Bahkan mampu bekerja secara spiritual bukan ritual.
Ritual maksudnya selama ini orang bekerja terjebak pada rutinitas dan menunggu waktu yang diukur dari nominal gaji. Tetapi secara spiritual yaitu bekerja secara total, penuh kreatifitas, ikhlas bahkan kadang lupa waktu yang diukur dari sebuah nilai. Prinsip ini tidak membedakan dari mana aliran dan agama seseorang. Karena pada prinsipnya salah satu fungsi agama yaitu untuk menuntun seseorang mencapai spiritual.
Di akhir workshopnya, dia berpesan seseorang harus mempunyai visi dan misi hidupnya. Serta harus tercatat lengkap dengan target, strategi dan pengukurannya dalam waktu tertentu. Sebab sebuah workshop akan sia-sia jika tidak diikuti dengan sebuah action. (din)