Andreas Gerry Tuwo - Okezone
Imigran yang berusaha mencari tempat baru (Foto: Reuters)
JAKARTA - Menindak lanjuti permasalahan mengenai pencari suaka dan manusia perahu. Indonesia sebagai negara transit para pencari suaka, mengagas pertemuan negara-negara yang terlibat dalam masalah yang menjadi sorotan dunia ini.
"Pada 20 Agustus Indonesia telah menyebar undangan ke-14 negara, yang kita anggap berkepentingan. Baik negara asal, transit dan (negara) tujuan dalam rangka menghasilkan Deklarasi Jakarta," ujar Menlu Marty di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
"Deklarasi Jakarta adalah seruan untuk mengatasi penyelundupan manusia dan juga masalah perdagangan manusia yang selama ini kurang tajam didengungkan," imbuhnya.
Indonesia sebagai tuan rumah Deklarasi Jakarta sudah mendapat respon baik dari negara yang diundang. Australia sebagai negara tujuan para pencari suaka berencana mengirim Menteri Imigrasi dan Menteri Luar Negeri.
Negara lain resmi diundang Indonesia adalah Afganistan, Iran, Irak, Pakistan, Sri Lanka, Pakistan, Bangladesh, Malaysia dan Filipina.
Khusus Malaysia dan Filipina menurut Marty, diundang dalam kapasitas sebagai negara dengan masalah perdagangan manusia. Selain negara di atas Organisasi Imigarsi Internasional (IOM ) juga turut dalam undangan Deklarasi Jakarta.
Kementerian Luar negeri Indonesia sendiri resmi ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai panitia acara akan dihelat di Jakarta ini. (faj)