Andreas Gerry Tuwo - Okezone Hasan Rouhani (Foto: AFP)
TEHERAN – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Aragachi mengatakan bahwa dia membantah berita tentang Pemerintah Iran secara resmi mengundang Amerika Serikat (AS), dalam pengambilan sumpah Presiden Hassan Rouhani.
Rouhani menjadi pemenang Pemilu Presiden Iran Juni lalu. Sosok Rouhani bagi pihak Barat dianggap sebagai ulama moderat dengan pendidikan Inggris dan jauh berbeda dari pendahulunya, Mahmoud Ahmadinejad.
"Semua negara dunia diundang dalam pelatinkan itu, kecuali AS dan Israel. Pelatikan itu akan digelar pada 4 Agustus 2013 mendatang di gedung parlemen Iran, Majlis," ujar Aragachi, seperti dikutip Anadalou, Selasa (23/7/2013).
Tidak diundangnya Israel dalam pelantikan tersebut, disebabkan karena sikap Iran yang tidak mengenal negara “perampas kekuasaan.” Menurut Aragachi, ini adalah kali pertama bagi Iran mengundang seluru dunia untuk menghadiri pelantikan presiden.
"Semenjak revolusi Iran yang terjadi pada 1979. Ini adalah kali pertama Iran mengundang negara-negara seluruh penjuru dunia dalam upacara pengambilan sumpah Presiden,” jelasnya.
Aragachi juga menekankan bahwa daftar negara yang diundang dalam upacara pelantikan masih sebatas spekulasi. Detail resmi negara-negara yang diundang dalam upacara pelantikan akan diumumkan nanti. (faj)