Aulia Akbar - Okezone
Foto : Demonstrasi di Mesir (Reuters)
KAIRO - Fraksi Ikhwanul Muslimin Mesir memprotes penggulingan Mohamed Morsi dari kursi presiden. Puluhan ribu massa pendukung Morsi itu menggelar aksi di Kairo kemarin, dan bentrok dengan militer.
Massa pro-Morsi melempar batu ke arah lawannya, dan menyerang sejumlah kantor-kantor pemerintahan. Mereka bersumpah akan melakukan perlawanan terhadap militer yang menggulingkan presiden sipil pertama yang terpilih secara demokratis.
"Allah memenangkan Morsi dan mengantarkannya kembali di istana, kami adalah pasukannya dan kami siap mempertahankannya dengan nyawa kami," ujar pemimpin sekaligus politisi senior dari fraksi Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie di tengah demonstran, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (6/7/2013).
Badie sebelumnya dikabarkan ditangkap namun pria yang sering disebut sebagai "Presiden Mesir sesungguhnya" di era kepemimpinan Morsi, muncul dalam demonstrasi. Badie menegaskan kembali, militer seharusnya mengabdi pada pemerintah. Militer juga tidak diperkenankan melepaskan tembakan ke warga.
"Pemimpinmu, Morsi akan kembali ke Mesir. Peluru-peluru kalian seharusnya tidak digunakan untuk menembak warga," tegas Badie.
Setelah Badie berorasi, para pendukung Morsi langsung membanjiri Jembatan 6 Oktober yang berada di dekat Lapangan Tahrir. Bentrokan pun berlangsung, suara tembakan terdengar disekitar wilayah itu.
Beberapa simpatisan anti-Morsi juga berunjuk rasa dan berseteru dengan pendukung Morsi. Simpatisan anti-Morsi berupaya untuk berlindung dengan bantuan militer.
"Mereka (simpatisan Morsi) menembaki kami, di manakah militer!" ujar massa anti-Morsi yang terluka dalam demonstrasi.
Sekira tujuh kendaraan lapis baja langsung bermunculan di dekat jembatan itu. Mereka menghadang pendukung Morsi, namun seorang warga sipil nekat melompat ke atas kendaraan militer itu dan menyoraki militer. (AUL)