Fajar Nugraha - Okezone
Prajurit Myanmar saat kerusuhan Lashio (Foto: AFP)
LASHIO - Sekira 300 warga Muslim Myanmar mengungsi di sebuah biara di Kota Lashio, setelah kerusuhan terjadi. Mereka dijaga oleh polisi dan prajurit militer Myanmar yang mengantisipasi serangan dari kalangan ekstrimis di wilayah itu.
Sempat jalanan di Kota Lashio dipenuhi oleh kalangan esktrimis yang membawa senjata, tetapi saat ini kondisi berangsur pulih. Seorang pedagang sayur sempat menceritakan kisahnya yang menyelamatkan diri dari serangan.
"Mereka (kalangan esktrimis) menyerang setiap warga Muslim dengan parang dan tongkat kayu," ujar pedagang sayur bernama Win Ko, seperti dikutip AFP, Jumat (31/5/2013).
"Saya terpaksa menyembunyikan keluarga di rumah tetangga, setelah mendengar massa datang dari jalanan. Beberapa orang dari massa itu adalah tetangga saya sendiri dan mereka bisa menunjuk rumah milik warga Muslim," lanjutnya.
Win Ko sendiri mengatakan, dirinya bisa selama setelah keluarganya dikawal oleh prajurit dari tempat persembunyiannya. Pihak berwenang mengarahkan keluarganya menuju sebuah biara.
"Saya melihat tetangga yang pasangan lansia Muslim, dipukuli oleh massa. Tetangga saya itu dipukuli saat hendak melarikan diri dengan mobil mereka," jelasnya.
Kerusuhan ini berlangsung selama dua hari terakhir. Sempat terjadi kerusuhan lanjutan pada Rabu 29 Mei, namun pihak keamanan berhasil membubarkan kelompok massa yang ingin melakukan serangan terhadap warga Muslim di Lashio. (faj)