Anak SMK Kudus Bikin Mobil Listrik, Ini Wujudnya
16 Oktober 2019, 09:00:00 Dilihat: 262x

Sebagai solusi pembelajaran di sekolah dan mengurangi polusi udara akibat gas buang kendaraan, siswa SMK NU Maarif Kabupaten Kudus berinovasi merancang sebuah mobil listrik. Tak tanggung-tanggung kapasitas mesinnya mencapai 15 kilowatt (KW) sampai 30 KW.

Mobil listrik bernama Ev-Green atau kendaraan listrik berbasis hijau. Kendaraan ini ini merupakan hasil inovasi oleh guru dan siswa SMK jurusan teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO). Kendaraan ini masih butuh banyak penyempurnaan lebih lanjut.
"Nama mobilnya Ev-Green. Yaitu electrical vehicle atau kendaraan listrik. Adapun kata `green` adalah mengacu dari warna dinding sekolah kami yang berwarna hijau," kata Masrukin, guru sekaligus penanggung jawab jurusan TKRO kepada media di sekolahannya di Jalan Jepara Prambatan Lor, Kudus, Selasa (15/10/2019).
Menurut dia, pihaknya memang sengaja berinovasi membuat mobil listrik untuk mengaplikasikan ilmu pelajaran di sekolah. Selain juga sebagai bentuk kolaborasi satu sama lain pembelajaran siswa.
"Kami mengembangkan mobil listrik ini berdasarkan dari pengembangan pembelajaran yang disebut dengan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Sekolah ini mendapatkan amanat dari Direktorat Kementerian Pendidikan yakni sekolah pembelajaran dengan model STEM," jelasnya.
"Di sana ada kolaborasi beberapa pelajaran yang di dalamnya harus mewujudkan suatu produk. Kami memutuskan untuk membuat karya dari siswa, sekaligus proses belajar siswa berupa mobil listrik," bebernya.
Dia mengemukakan alasan pembuatan mobil listrik karena dengan Ev-Green, ada banyak perhitungan, dari perhitungan rekayasa engineering, dan lainnya. Dengan kapasitas atau kekuatannya mencapai 15 KW-30 KW.
"Ada dinamo listrik, dan kekuatannya. Karena kita menggunakan banyak perhitungan, termasuk daya kendaraan, daya yang digunakan kita putuskan menggunakan kekuatan 15 KW-30 KW," imbuhnya.
Dia menjelaskan pada mobil ini, dilengkapi dengan pengontrol atau controller. Kegunaannya untuk mengontrol kecepatan serta perubahannya. "Ini kekuatan mobil listrik ini supaya kekuatan bisa bekerja dengan baik, telah dilengkapi dengan controller. Di mana itu mengantisipasi tingkat kecepatan, sekaligus perubahan dari smooth sampai ke kecepatan putaran tinggi," terang Masrukin.
Dia menerangkan soal kecepatan mobil. Sejauh ini pihaknya masih terus melakukan riset soal kecepatan. Karenanya pihak sekolah masih terus mencari cara agar bisa akurat perhitungannya.
"Kecepatan mobil ini tahapan riset. Kami masih mencari beberapa cara agar bisa mengukur secara akurat, tepat, berapa kecepatan maksimal. Dari uji coba sementara, bisa 50-60 km per jam tidak masalah. artinya masih bisa di-up (ditambah) andai kata dengan jalan umum dan longgar, saya yakin bisa di-up 100 km per jam," jelas dia.
Ke depan, kata dia, pihaknya juga akan merencanakan membuat charging untuk mobil listrik agar tahan lama dan awet. Sehingga bisa stabil daya listriknya.
"Pengembangan agar stabil dan tahan lama kita rencanakan buat charging agar tahan lama dan compatible dengan mobil ini. Kita kolaborasi juga dengan disiplin ilmu. Terakhir kita coba uji sementara baru tahapan puluhan kilometer. Nanti kita terapkan 75 volt, ketemunya bisa 100 km per jam. Low baterinya tidak nol, tapi 20 persen. Mobil bisa nempuh 200 km sekali pengisian listrik," tandas Masrukin didampingi Tim Pelaksana Raditya Nugraha dan satu di antara siswa perancang, Dimas Raffi Syechan.
Selanjutnya, kata dia, pihak sekolah akan membuat beberapa unit mobil listrik, guna kepentingan mobilisasi sekolahnya serta tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat sekitar.
"Riil atau aktualnya, kami akan membuatnya untuk kepentingan sekolah dan masyarakat. Kami rencanakan untuk kepentingan mobilitas di sekolah dan bisa juga dibantukan masyarakat sekitar. Biaya perakitan non-unit kita bisa habiskan Rp 60 juta. Belum termasuk baterai," imbuh dia
"Tergantung baterai. Kalau baterai lithium bisa Rp 100 juta, kalau baterai A lite hanya puluhan juta. Kalau solar cell hanya untuk memenuhi sebagian proses charging namun 100 persen tidak. Karena kapasitas dari solar cell sendiri," pungkasnya.
Keterangan Dimas Raffi Syechan, seorang siswa yang ikut merancang mobil, pihaknya membutuhkan waktu hampir satu bulan untuk membuat mobil listrik.
"Beda mobil listrik dengan mobil manual (non-listrik), mobil listrik ramah lingkungan, tidak polusi. Mobil listrik bisa nangulangi polusi," terang siswa asal Kabupaten Jepara ini.
"Adapun komponen mesin mobil pakai dinamo listrik 15 KW dan pakai controller juga. Dari dinamo kita tempelkan ke transmisi manual. Transmisi manual kita ubah jadi transmisi otomatis. Mobil ini segi perawatan ini lebih mudah. Hanya baterai, dan dinamo," terang Dimas.

Sumber: Detik.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.