Kadisdik Bandung Menyatakan Bahwa, Sekolah Jangan Dulu Rekrut Guru Honorer
23 Mei 2019, 09:00:00 Dilihat: 215x

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung meminta sekolah agar tak sembarangan merekrut tenaga guru honorer. Hal itu dilakukan agar jumlah guru honorer di Kota Bandung tidak semakin bertambah.
Kadisdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar menuturkan tidak adanya pengaturan dalam perekrutan tenaga honorer oleh sekolah dikhawatirkan menimbulkan polemik. Saat ini saja muncul masalah terkait honorarium guru dan tenaga administrasi sekolah (TAS) non-PNS di Kota Bandung.
Para guru dan TAS honorer itu memprotes adanya Perwal Nomor 14/2019 tentang tata cara pemberian honorarium peningkatan mutu bagi guru dan tenaga administrasi sekolah dan non-PNS. Pasalnya Perwal tersebut dianggap merugikan.
Berkaca dari masalah itu, pihaknya akan mencoba mengatur terkait perekrutan guru atau tenaga honorer yang dilakukan oleh pihak sekolah. Karena selama ini, kata dia, sekolah melakukan perekrutan tanpa menyampaikan laporannya ke Disdik.
"Akan coba, kita coba tertibkan bersama, karena kalau tidak diselesaikan akan menjadi polemik terus menerus. Kita akan ingatkan kepada seluruh kepala sekolah untuk melaksanakan segala sesuatu dengan sepengetahuan Disdik. Jadi jangan dulu rekrut tenaga honorer tanpa diberitahukan," tutur Hikmat di Pendopo Kota Bandung, Rabu (15/5/2019).
Menurutnya, setiap tahun jumlah guru honorer terus bertambah. Namun sekolah sebagian besar tidak melaporkan ke Disdik saat merekrut tenaga honorer yang baru. Padahal, Hikmat menegaskan, seharusnya sekolah melaporkan ke Disdik. Sehingga semuanya terdata dan standar sumber daya manusia yang direkrut itu sesuai dengan kebutuhan.
"(Rekrut tenaga honorer) harusnya (sekolah) menginformasikan, karena kita punya program untuk penataan. Supaya guru juga sesuai dengan standar pelayanan, memiliki kompetensi. Karena standar pelayanan pendidikan sekurang-kurangnya (guru) adalah minimal S1," ucap Hikmat.
Sekretaris Disdik Kota Bandung Mia Rumiasari menambahkan dari tahun lalu ada penambahan tenaga honorer hingga 25 persen. Penambahan ini cukup banyak mengingat pada tahun lalu jumlah tenaga honorer pendidikan mencapai 9000an. Tahun 2019 ini terdata sudah ada 11.228 tenaga honorer yang terdiri dari guru dan TAS.
"Hasil pemetaan kami sebetulnya pemenuhan guru itu sudah cukup dari sisi jumlah. Tapi karena distribusi tidak merata menyebabkan seolah-olah kita tetap kekurangan guru," kata Mia di lokasi yang sama.
Distribusi yang tidak merata ini, kata dia, membuat kewajiban guru memenuhi jam pelajaran minimal sesuai aturan banyak yang tidak terpenuhi. Karena banyak di sekolah yang kelebihan guru terutama di sekolah swasta.
Mia menuturkan Wali Kota Bandung juga sudah memerintahkan agar jumlah guru honorer ini dapat dikendalikan. Jumlah yang ada harus sesuai dengan kebutuhan di sekolah sehingga pelayanan dan kinerjanya dapat optimal.
Ke depannya, ia mengatakan Disdik akan membuat aturan agar proses rekrutmen guru honorer ini akan dialihkan ke Disdik. Sehingga pihak sekolah tidak bisa lagi mengangkat guru honorer secara pribadi melainkan melalui Disdik.
"Untuk guru honorer arahan Pak Wali juga harus sesuai aturan. Ketika ada masalah kekurangan (guru), sekolah tidak boleh melakukan rekrutmen secara mandiri. Tapi harus mengajukan ke Disdik," ujar Mia.
Sementara itu, dia menjelaskan, masalah honorarium guru honorer telah disiapkan solusi terbaik. Pemkot Bandung berkomitmen untuk mengakomodir semua honorarium guru honorer dan TAS. Proses pencairannya diberikan secara bertahap.
Untuk guru dan TAS honorer yang telah memenuhi standar akan diberikan honorarium sesuai dengan kualifikasi pekerjaannya. Kemungkinan dicarikan akhir bulan ini.
Sementara sebanyak 1.228 guru dan TAS honorer yang dinilai belum memenuhi standar kualifikasi akan diberikan uang apresiasi. Sumber dananya akan dialokasikan di APBD Perubahan.
"Prinsipnya saya sebagai pimpinan dari awal sudah menyampaikan kepada Pak Kadis agar prinsip keadilan dan juga taat aturan," ucap Mia.
Sumber: Detik.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.