Ada Isu Pendatangan 100 Ribu Guru Asing, Kemenko PMK Klarifikasi
19 Mei 2019, 09:00:01 Dilihat: 215x

Ada isu, pemerintah bakal mendatangkan 100 ribu guru asing untuk mengajar di Indonesia. Ternyata itu adalah isu tidak benar yang muncul dari kesalahpahaman.
Hal ini dijelaskan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Agus Sartono dalam jumpa pers di Kantor Kemenko PMK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
"Saya ingin luruskan itu bahwa itu tidak akan ada 100 ribu guru asing mengajar di Indonesia itu," kata Agus Sartono.
Tak terbayangkan bagaimana cara membayar insentif guru asing sebanyak itu. Alih-alih mengimpor tenaga kerja guru, justru Indonesia kini sedang menghadapi masalah ketenagakerjaan. Isu rencana mendatangkan 100 ribu guru muncul dari kesalahpahaman rencana yang sebenarnya, yakni pencarian solusi kekurangan guru di Indonesia.
"Pemerintah sejak tiga tahun terakhir berfokus pada upaya revitalisasi pendidikan vokasi mencakup SMK dan politek. Hanya, persoalannya, SMK mengalami kekurangan guru produktif hingga 100 ribu lebih," kata Agus.
Pemerintah mencoba memenuhi kekurangan jumlah guru SMK itu dengan mendorong penguasaan keahlian ganda. Namun ide itu tidak efektif untuk direalisasi karena ada banyak guru yang harus diberi keahlian ganda. Ide lain adalah mengirimkan guru-guru itu ke shortcourse (perkuliahan singkat). Ide inilah yang akan direalisasi.
"Tahun ini Kemendikbud sudah mengirim, saya cek terakhir, 1.200 guru untuk ikut shortcourse di luar negeri selama tiga minggu dari target yang direncanakan sebesar 7.000," kata dia.
Bila target shortcourse guru 7.000 per tahun, sementara jumlah kebutuhan di SMK yang harus dipenuhi ada 100 ribu guru, maka dibutuhkan 1 dekade lebih untuk memenuhi kebutuhan itu. Terlalu lama. Perlu ada terobosan, yakni merekrut lulusan politeknik untuk mengajar di SMK.
"Tapi ini juga bukan pekerjaan mudah karena lulusan politeknik itu daya jualnya tinggi. Dia belum lulus saja sudah banyak dipesan dengan gaji yang sangat menarik. Laris. Pertanyaannya begini, bagaimana caranya mereka mau menjadi guru produktif di SMK itu?" kata Agus.
Sebagai daya tarik agar mau mengajar di SMK, lulusan politeknik dan D3 itu akan ditawari beasiswa ikatan dinas untuk mengikuti pendidikan profesi guru. Ini dilakukan demi mencukupi kebutuhan yang mendesak.
"Kita yakin kalau kita ambil guru-guru dari lulusan poltek (politeknik), mereka sudah pernah magang juga di industri sehingga punya pengalaman. Tinggal masalah profesi gurunya yang kita beri beasiswa. Sehingga nanti, setelah lulus, dia punya sertifikat profesi pendidik, menjadi guru, ikatan dinas jadi ASN, dapat gaji plus tunjangan profesi guru. Itu sebagai daya tarik. Kalau tidak, dia nggak akan tertarik," tutur Agus.
Soal guru dari luar negeri, bisa saja Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) alias sekolahnya para guru mendatangkan dosen tamu dari luar negeri. Agus memastikan mereka yang masuk dari mancanegara sifatnya hanya bantuan dari negara lain. Contohnya, Indonesia mendapat tawaran dari negara lain untuk revitalisasi vokasi, maka Indonesia boleh mendatangkan guru atau dosen dari luar negeri.
"Daripada mengirim ke luar negeri ribuan orang, akan jauh lebih efisien mendatangkan guru guna melakukan training of trainer (TOT), meski tentu tidak semua bidang bisa dilakukan," kata Agus
Sumber: Detik.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.