Kemenristek Dikti Luncurkan Teknologi Ramah Tunanetra Jelang UTBK 2019
03 Mei 2019, 09:00:37 Dilihat: 216x
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) meluncurkan perangkat lunak atau software anyar yang ramah bagi tunanetra. Perangkat lunak itu nantinya akan diterapkan dalam Ujian Terbuka Berbasis Komputer (UTBK) sebagai syarat masuk universitas.
"Ini kebijakan yang sangat ramah pada difabel yang kali ini kita lakukan sehingga semua orang mempunyai kesempatan sama masuk perguruan tinggi," kata Menristek Dikti Mohamad Nasir di kantor Kemenristek Dikti, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2019).
Perangkat lunak itu menggunakan metode screen reader. Cara kerja perangkat itu kemudian ditunjukkan oleh seorang operator bernama Subagya. Nantinya soal untuk tes itu berupa pilihan ganda.
Peserta tes akan menggunakan tanda arah pada komputer dan komputer akan membacakan soal itu. Untuk memilih jawaban, peserta tes kembali menggunakan tanda arah dan menggunakan tombol spasi untuk menentukan pilihan jawaban. Peserta tes tidak menggunakan tetikus atau mouse yang berpotensi mengubah kursor pada layar komputer.
Semua soal dan jawaban akan dibacakan komputer pada peserta tes. Cara ini dinilai Nasir lebih efektif dibandingkan menggunakan metode Braille.
"Dengan audio (pada metode screen reader) ini ucapan bisa dipercepat dan diperlambat, tergantung peserta itu sendiri. Sebagian besar siswa tunanetra sudah akses teknologi asistif kemudian lebih cepat dan efisien untuk diakses dibanding media Braille," kata Nasir.
Nasir juga menyebut metode baru ini tidak memerlukan banyaknya pendampingan pada peserta tes. Dia mencontohkan pada saat SBMPTN di mana seorang peserta tes tunanetra didampingi 2 orang yang bertugas membacakan soal dan membantu dalam mengerjakannya.
"Kalau gitu, tunanetra ada 10 berarti pengawas 20. Kalau 100 (peserta tunanetra) berarti 200 pendamping. Maka cost akan lebih tinggi," ucap Nasir.
Metode ini direncanakan Nasir akan diterapkan untuk UTBK 2019 sebagai syarat masuk perguruan tinggi. Total ada 70 siswa tunanetra yang pada tahun ini mendaftar ke sejumlah universitas baik di dalam maupun di luar Jawa.
Sumber: Detik.Com