Salut...Perjuangan Driver Grab Kuliahkan Anak hingga Sarjana
10 April 2019, 09:00:06 Dilihat: 230x

Tahun 2017 menjadi masa yang kelam bagi Didik Suwanto (47). Penghasilannya dari bekerja sebagai kontraktor proyek di Papua tidak mendapatkan bayaran. Ia pulang dengan tangan hampa. Padahal ia masih memiliki tanggungan pendidikan anaknya.
"Tahun 2017 awal Januari itu saya pulang dari Papua. saya kerja proyek di sana dengan kondisi pulang itu tidak dibayar. Jadi secara ekonomi keluarga itu agak goyang," ujar Didik saat ditemui di Surabaya, Sabtu (23/3/2019).
Saat itu juga dia berusaha untuk mencari pekerjaan baru yang sebidang dengan keahliannya. Tapi tak semudah membalikkan telapak tangan. Sampai-sampai ia menjual tiga motornya. Bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan ekonomi, namun juga demi kuliah sang anak.
"Beban saya yang paling berat adalah anak saya sudah terlanjur kuliah di Yogya di UII. Semester 5 waktu itu. Jadi untuk biaya makan, biaya kos, itu tidak bisa ditunda. Jadi akhirnya sepeda motor saya jual satu-satu," ungkapnya.
Bercerita tentang perjuangannya menguliahkan anak, mata Didik mulai memerah dan berlinang air mata. Ia merasa menyesal karena saat itu tak bisa memberikan kebutuhan yang cukup bagi anaknya.
"Saya merasa bersalah dan berdosa pada anak saya. Karena saya selaku ayahnya itu seperti tidak bisa memenuhi hak dasar itu pendidikan," ucap Didik.
"Padahal dulu itu waktu masuk (kuliah) dengan semangat tinggi saya katakan kamu harus sekolah, kamu harus sekolah!" sambung dia.
Di masa-masa sulit itu, Didik mengatakan hanya memberikan uang saku kepada anaknya yang kuliah di Yogyakarta sebesar Rp 150 ribu per minggu. Ia sendiri tak bisa membayangkan bagaimana anaknya bisa mencukupi kebutuhan dengan uang sebesar itu.
"Ketika itu saya menangis kenapa saya nggak mampu memberikan nafkah secara layak kepada anak saya ketika itu. Rp 150 ribu satu minggu itu saya sendiri tidak bisa membayangkan," lanjut dia.
Di masa-masa terpuruknya, dia terus berusaha mencari penghasilan untuk keluarga. Sampai akhirnya dia tertarik menjadi driver GrabCar. Tapi masalahnya adalah ia tak memiliki mobil. Lalu bagaimana bisa?
"Saya nyewa pertama kali. Sampai sekarang pun saya nyewa nggak pernah punya mobil," kata Didik.
Dari situ perekonomian keluarganya mulai membaik. Setelah dua tahun lebih bekerja di Grab ia bisa menuntaskan kuliah anaknya. Bahkan saat ini Didik juga sedang berjuang untuk membawa anaknya ke jenjang S2.
"Anak saya baru lulus dari UII Yogya. Ambil jurusan Mipa Kimia. Alhamdulillah dengan predikat cum laude. Saya bangga sekali dan sekarang dia persiapan S2 di sana juga. Sama juga di bidang kimia," ujarnya dengan bangga.
"Saya sangat optimis sekali bahwa saya akan mampu membiayai anak saya sampai lulus S2 dengan full, total di Grab ini," imbuh dia.
Di Grab, Didik mengaku sudah nyaman bekerja tanpa adanya jam kerja dan tuntutan pekerjaan. Selain karena bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan pendidikan anaknya, dia juga sudah bisa mendapatkan pengganti motornya yang dia jual dahulu.
"Kalau di Grab ini pendapatan sebenarnya unlimited. Tergantung dari kita. Bahkan sekarang kalau dulu niatnya coba-coba sambil cari proyek, malah sekarang ditawarin proyek saya nggak mau. Karena begini saya bisa membagi waktu, bisa mem-planning keuangan secara beneran dan alhamdulillah sepeda motor yang dulu terjual itu mulai terbeli lagi satu," pungkasnya.
Sebagai informasi Didik Suwanto adalah salah satu top driver GrabCar di Surabaya yang memiliki penilaian performance dan attitude terbaik di komunitasnya.
Sumber: Detik.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.