Kemendikbud Wacanakan Evaluasi Kurikulum PPKN di Sekolah
30 Maret 2019, 09:00:00 Dilihat: 196x

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewacanakan melakukan penyesuaian mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Hal itu ditujukan untuk memperkuat pembelajaran moralitas dan kewarganegaraan untuk anak-anak, terutama di sekolah.
Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud Awaluddin Tjalla menjelaskan mengenai konten mata pelajaran PPKN yang isinya adalah materi tentang Bhinneka Tunggal Ika dan keberagaman negara. Lalu dia menjelaskan teknis waktu, dia menyebut di SD murid diberi waktu 5 jam untuk mempelajari PPKN setiap semester, SMP 3 jam, dan SMA 2 jam.
Menurutnya, mata pelajaran PPKN bersifat kognitif, kurang menegakkan moral Pancasila seutuhnya. Karena itu, dia mengaku akan melakukan penyesuaian terhadap mata pelajaran itu.
"Oleh karena itu, kami Kemendikbud saat ini melakukan penyesuaian kurikulum kita. Kita melakukan penyesuaian," ujar Awaluddin dalam diskusi `Nilai Pancasila dalam Pemerintahan` di Kantor Staf Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2019).
Dia menjelaskan, nantinya PPKN untuk murid SD, SMP, dan SMA akan berbeda. Murid SD akan difokuskan pembelajaran moral, sedangkan SMP-SMA akan difokuskan pada pembelajaran kewarganegaraan secara global. Dia menyebut penyesuaian PPKN ini disebabkan beberapa faktor.
"Mengapa harus lakukan penyesuaian, baik itu aspek internal maupun aspek eksternal. Aspek eksternal yaitu menyampaikan beberapa faktor bahwa dampak perkembangan digital, kehidupan semakin terbuka, masuknya ideologi transnasional, menguatnya paham demokrasi HAM, dan munculnya kejahatan nasional, itu merupakan faktor eksternal sifatnya. Karena itu, kita ingin lakukan perbaikan pada mata pembelajaran PPKN," jelasnya.
Terakhir dia mengatakan upaya perbaikan yang akan dilakukan Kemendikbud salah satunya mengubah nomenklatur mata pelajaran PPKN menjadi Pendidikan Moral Pancasila dan kewarganegaraan hingga mengubah strategi belajar murid.
"Upaya perbaikan itu, pertama, mengubah nomenklatur mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan," katanya.
Strategi yang dimaksud adalah peran guru dalam mengajar pendidikan moral ini. Guru diminta memberikan pengajaran materi dalam kelas dan juga di luar kelas, seperti berjalan ke museum, tempat ibadah, lalu nantinya para murid diminta mempresentasikan pembelajaran itu di dalam kelas.
"Memastikan bahwa nilai moral Pancasila yang diprogramkan secara kurikuler dalam mata pelajaran PPKN betul-betul diaktualisasikan dalam kehidupan nyata," pungkasnya.
Sumber: detik.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.