Cilacap, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kebijakan perluasan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang menyasar para pelajar tingkat perguruan tinggi akan bisa digunakan untuk studi di dalam maupun luar negeri. Perluasan program, tersebut dijalankan agar pelajar Indonesia bisa mendapatkan akses pendidikan terbaik.
"Nanti kuliah itu bisa di universitas, politeknik, bisa di dalam negeri, bisa di luar negeri," ucapnya saat kunjungan kerja ke Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2).
Jokowi mengatakan program KIP kuliah itu nantinya akan melengkapi program pendidikan beasiswa afirmasi dan beasiswa bidik misi di tingkat perguruan tinggi yang sebelumnya sudah diberikan pemerintah.
Selain itu, pemerintah juga memiliki program beasiswa ke dalam dan luar negeri yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sayangnya, Jokowi masih belum ingin merinci apakah ketiga program itu nantinya akan dilebur menjadi KIP kuliah atau tetap berdiri sendiri.
Ia hanya bisa memastikan pemerintah sudah berhitung soal anggaran KIP kuliah. Anggaran tersebut nantinya akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanjar Negara (APBN). Namun, ia masih belum ingin menyebut angka pasti mengenai besaran anggaran yang akan digelontorkan dan berapa target penerima KIP kuliah tersebut.
"Pokoknya kami perluas dengan jumlah yang sangat besar, anggarannya kami siapkan besar," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan KIP kuliah sengaja digagas demi meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat. Sebab, pemerintah sebenarnya sudah memiliki program KIP, namun selama ini hanya menyasar pelajar di tingkat SD, SMP, dan SMA.
"Makanya kami perluas lagi, sehingga anak-anak dari keluarga sejahtera yang tidak mampu bisa kuliah, sehingga KIP itu diperluas lagi menjadi KIP kuliah," terangnya.
Program KIP kuliah pertama kali diumumkan Jokowi saat memberikan pidato kebangsaan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2) malam.
Dalam pidatonya, ia menyampaikan KIP kuliah akan membuat penerimanya mendapat biaya pendidikan. Saat ini, ia mencatat sudah ada 18,7 juta pelajar yang mendapat KIP. KIP bisa dimanfaatkan untuk membeli buku, seragam, hingga sepatu.
Sumber: CnnIndonesia