Hari Ini, Kemenpora akan Panggil KONI-KOI Terkait Logo Lima Ring
10 Februari 2015, 09:00:03 Dilihat: 164x

Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga akan memanggil Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Selasa (10/2/2015). Kemenpora akan mencoba memberikan win-win solution untuk menyelesaikan persoalan logo lima ring di lambang KONI.
International Olympic Committee (IOC) secara resmi telah melayangkan surat peringatan kepada pemerintah pada 27 Januari lalu. Ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo, dengan tembusan KOI, IOC meminta agar KONI sebagai komite olahraga nasional, untuk tidak lagi menggunakan logo lima ring, mengingat satu-satunya organisasi yang berhak menggunakan itu adalah anggota IOC, yakni KOI.
Jika tidak, Indonesia terancam pada pembatalan ikut serta dalam multicabang internasional. ‎Tak hanya soal peringatan untuk tidak menggunakan logo tersebut, pemerintah dalam hal ini Kemenpora, juga diminta untuk ikut menyelesaikan persoalan tersebut.
Menanggapi permintaan itu, Menpora melalui Deputinya akan melakukan pertemuan dengan ketua dari KONI dan KOI.
"Pada hari Selasa (10 Februari) kami akan undang KOI dan KONI untuk duduk bareng dalam menyikapi surat yang sudah ditujukan langsung oleh IOC tanggal 27 Januari lalu. Tapi intinya kami, Kemenpora, yakin pasti ada solusi untuk itu. Apa solusinya tergantung dari pertemuan besok," kata Deputi V bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto kepada detikSport, Senin (9/2/2015).
"Kemudian yang kedua saya mengingatkan khususnya kepada KOI. Kasus ini masih dalam proses penyelesaian, ngapain kok sudah woro-woro tentang persoalan yang ada di Indonesia. Biarkan Kemenpora, KONI, KOI, untuk menyelesaikan dulu. Kalau memang mentok baru bicara dengan publik," tambahnya kemudian.
Kredibitas Indonesia di mata dunia memang tengah disorot. Perkara lima ring bisa berbuntut panjang hanya karena terkait `dualisme` di antara KONI dan KOI.
Untuk itu, Menpora Imam Nahrawi tidak tinggal diam dan mencari cara untuk menyelesaikan keduanya. ‎"Kami tidak ingin hanya karena lima ring kredibilitas Indonesia jadi buruk. Yang kedua, nanti kesempatan menjadi tuan rumah Asian Games dan multievent selanjutnya menjadi terhalang. Tapi yang jelas pasti ada solusi untuk itu," paparnya.
Tak hanya menggelar pertemuan, Kemenpora juga tengah meminta KOI untuk mengirimkan surat ke IOC, sebagai bentuk penjelasan jika pemerintah saat ini masih mencari jalan keluar terkait lima ring tersebut. Supaya IOC sendiri tidak buru-buru untuk m‎emutuskan semua.
"KOI sebagai member IOC tentu punya jalur khusus untuk berkomunikasi langsung dengan IOC. Jadi lakukanlah komunikasi baik dengan IOC bahwa pemerintah saat ini sedang on going."
"Nantinya, kalau misalnya ternyata komunikasi dari pihak KOI cukup. Itu akan kami buktikan dengan semacam policy Menpora, misalnya produk hukum. Karena IOC pasti butuh jaminan," katanya.
"Karena kami juga ingin menyelesaikan persoalan ini dengan cepat dankami juga tidak ingin dianggap mengabaikan surat mereka (IOC), sekaligus sebagai bentuk keseriusan pemerintah terhadap kasus ini."
Source
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.