Jakarta - Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga memastikan akan memanggil institusi utama sepakbola di Indonesia, PSSI.
"Semoga hari Kamis bisa kita panggil. Hari Kamis (22/1) ini. Lebih cepat lebih baik," kata Menpora Imam Nahrawi dalam rapat dengan Komisi X di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1/2014).
Sebelumnya, anggota Komisi X dari Partai Golkar, Zulfadli yang juga anggota Exco PSSI menekankan perlunya komunikasi dalam memperbaiki persepakbolaan di Indonesia. Pembentukan Tim Sembilan itu tentu saja menuai resistensi dari PSSI karena lembaga ini mengalami trauma karut-marut intern.
"Komunikasi memang penting, harus dilaksanakan. Bahkan seblumnya Pak La Nyala Mattalitti mengutus Sekjen-nya, saya tunggu di kantor sampai malam tapi belum juga datang," tanggap Imam.
Imam menyatakan, Tim Sembilan tak bermaksud membangkitkan trauma masa lalu PSSI yang pernah dilanda konflik internal itu. Tim Sembilan juga dinyatakan Imam bebas dari kepentingan pihak-pihak yang bersengketa di PSSI.
Soal kekhawatiran para anggota DPR terkait Tim Sembilan berpotensi mengundang sanksi dari FIFA, Imam meminta agar Tim Sembilan diberi kesempatan untuk mempelajari statuta FIFA. Peraturan Asosiasi Sepakbola Internasional itu memang melarang intervensi pemerintah terhadap persepakbolaan.
Imam juga menjawab soal pendanaan Tim Sembilan yang dipertanyakan anggota Komisi X dari Partai Demokrat, Muslim. Dinyatakan Imam, pendanaan Tim Sembilan tak sampai Rp 800 juta. Dana itu diambil dari pos anggaran di program peningkatan kapasitas organisasi keolahragaan.
"Nggak sampai Rp 800 juta. Itu pun kami awasi dengan ketat," kata Imam.
Imam mengaku mendapat resposn keras dari publik di internet. Namun demikian, Imam menegaskan tak ada kepentingan partisan yang menggerakkan Tim Sembilan ini. Seleksi Tim Sembilan itupun sudah dilakukan dengan ketat.
"Posisi kami ini di dunia maya dihajar tidak karu-karuan dari kanan-kiri. Dikatakan ada mafia besar di belakang, Pak Menpora banci, dan seterusnya, dan seterusnya. Ada SMS bernada macam-macam. Saya balas, di belakang kami hanya Tuhan. Tidak ada pihak yang bersengketa (dalam Tim Sembilan)," tutur Imam.
Nama-nama terpilih Tim Sembilan adalah Imam B. Prasodjo (sosiolog), Natalia Subagyo (Transparansi Internasional), Ricky Yakobi (mantan pemain nasional), Gatot S. Dewabroto (Kemenpora), Nurhasan Ismail (akademisi), Djoko Susilo (mantan Dubes RI untuk Swiss), Yunus Husein (mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK), Eko Tjiptadi (mantan Deputi Pencegahan Komite Pemberantasan Korupsi), dan Oegroseno (mantan Wakapolri).
Source