Tumbangkan Juara Bertahan, Pelita Jaya Tampilkan Performa Terbaik
21 Januari 2014, 09:00:11 Dilihat: 234x
JAKARTA - Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta menampilkan performa terbaiknya pada laga terakhir mereka di Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia 2013-2014 Seri II Jakarta. Tim polesan Nathaniel Canson ini sukses menumbangkan juara bertahan Aspac Jakarta, 75-66, di Hall A Basket Senayan, Minggu (19/1).
Dibandingkan 5 laga sebelumnya, performa Kelly Purwanto dkk saat meladeni Aspac dipuji sebagai yang terbaik oleh Coach Nath (sapaan Nathaniel Canson, pelatih Pelita Jaya). ”Almost complete (nyaris sempurna). Sangat berbeda dengan laga-laga sebelumnya. Anak-anak lebih sabar dalam mengatur bola. Mereka juga melakukan defense dengan sangat baik. Bahkan, menurut saya inilah defense terbaik mereka,” puji pelatih asal Filipina itu.
Coach Nath juga memberi acungan jempol kepada the rising star Pelita Jaya yang makin bersinar selama Seri Jakarta, Francisco Yogi Da Silva. Dalam laga ini, small forward asli Kediri itu menyumbang 16 poin dan 5 rebound. ”Yogi sudah layak menyandang predikat superstar. Dia menunjukkan potensi luar biasanya,” tegasnya.
Penampilan apik juga ditunjukkan oleh Ponsianus Nyoman Indrawan yang menjadi leader dalam laga ini. Power forward yang baru melepas masa lajang ini kembali membukukan double-double, menyusul kombinasi 23 poin dan 13 rebound. Ini adalah double-double ke-10 sepanjang karirnya di NBL Indonesia.
Sementara itu, Xaverius Prawiro tampil sebagai pendulang angka tertinggi bagi Aspac dengan torehan 24 poin. Sayang, penampilan impresifnya itu tak cukup membantu timnya untuk menghindar dari kekalahan. Ini adalah kekalahan kedua yang harus ditelan Aspac selama Seri Jakarta. Sebelumnya, tim asuhan Rastafari Horongbala ini kalah dari Satria Muda BritAma Jakarta pada hari pembuka Seri Jakarta, Sabtu (11/1) lalu.
”Harus saya akui, Coach Nath memang hebat. Dia mampu meramu tim dengan sangat baik, walau dalam kondisi banyak pemain yang cedera. Salut juga buat para pemain Pelita Jaya yang lebih sabar dalam mengatur ritme, dalam kondisi tertinggal atau ketika unggul,” ujar Rastafari.
Hasil kurang memuaskan pada Seri Jakarta ini akan dievaluasi oleh Rastafari dan tim pelatih Aspac, agar tak terulang pada seri selanjutnya di Solo, 8-16 Februari mendatang. ”Dari segi offense tidak ada masalah. Yang akan mendapat perhatian utama kami adalah defense,” tandasnya. (acf)