BERANGKAT ke Myanmar dengan misi mengharumkan nama bangsa di ajang SEA Games 2013, bakal diusung para atlet Indonesia. Sebanyak 621 atlet yang dilepas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) berharap bisa menghasilkan sesuatu yang lebih dari harapan bangsa.
Indonesia bertindak sebagai juara bertahan saat menyambangi Negara yang berjuluk Tanah Emas ini, setelah pada pergelaran di Jakarta dan Palembang dua tahun silam, para pejuang peraih medali kita berhasil mempersembahkan 476 medali dengan rincian 182 emas, 151 perak, dan 143 perunggu.
Sudah pasti ada asa ingin mempertahankan status juara umum, apalagi Indonesia punya pengamalan pernah mempertahankan gelar selama empat kali beruntun, meski bermain di empat negara berbeda yaitu pada SEA Games 1977 di Malaysia, Indonesia 1979, Filipina 1981, dan Singapura 1983. Pencapaian itu mereka ulangi pada periode 1987 hingga 1993.
Memang saat itu hanya didominasi oleh Thailand dan Indonesia, meski sesekali diselingi oleh Myanmar (dulu Burma) dan Singapura. Namun memasuki era 1990-an banyak pesaing baru yang ikut memeriahkan gelar juara, seperti Filipina, Malaysia, serta Vietnam.
Dari 39 Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingkan di Naypyidaw, venue SEA Games kali ini. Ada beberapa Cabor yang bisa berpeluang untuk mendulang emas. Angkat Besi, Wushu, Panahan, Taekwondo, Tinju, Balap Sepeda, Karate, Bulutangkis maupun Atletik.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo sendiri menargetkan 120 medali emas. Lebih sedikit dibandingkan event dua tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan ada beberapa Cabor yang tak dipertandingkan, seperti tenis, paralayang, dan cabang olahraga lain. Praktis, Indonesia bakal kehilangan 60 medali emas.
Salah satu Cabor penyumbang emas, Bulutangkis nyaris saja ditiadakan lantaran permintaan tuan rumah. Namun berkat usulan dari beberapa pihak, akhirnya olahraga ‘Tepok Bulu’ itu tetap dipertandingkan.
Kabarnya ada tiga medali emas yang ingin dibawa pulang dari cabang ini, yang berasal dari Ganda Putra, Ganda Putri, dan Ganda Campuran. Namun pihak manajer tim Bulutangkis Indonesia, Ricky Soebagdja enggan berpatok pada target tersebut, dan berambisi untuk menyapu bersih medali yang dipertandingkan.
“PBSI mempunyai target untuk mendapatkan tiga medali emas dalam SEA Games kali ini. Namun kami tidak menutup kemungkinan bisa sapu bersih di semua nomor yang dipertandingkan terlebih untuk ganda putri dan tunggal putri yang menurunkan pemain terbaik kami,” ucap Ricky.
Peluang meraup emas juga datang dari Cabor Renang. Berkaca dari event dua tahun lalu yang berlangsung di Palembang, Indonesia berhasil mendulang enam medali emas. Dan Tim Nasional Renang Indonesia yakin bisa mengulanginya lagi.
Sedangkan dari Cabor Angkat Besi, mereka ditargetkan merebut empat medali emas. Menurut Manajer Tim Angkat Besi Indonesia, Dirja Wihardja, dengan jumlah kelas yang makin sedikit, target merebut empat emas cukup berat.
Lalu bagaimana dengan Cabor paling bergengsi, yaitu Sepakbola? Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan dengan optimis menargetkan juara alias medali emas. "Peluang kita sangatlah besar, tapi kita harus bisa melewati setiap pertandingan yang ada. Sejauh ini perkembangan kerja sama tim sudah baik. Kita harus optimis," ucap pelatih yang biasa disapa RD ini.
Timnas Sepakbola terakhir kali mendapatkan medali emas pada SEA Games tahun 1991. Itu artinya dua puluh tahun lebih Indonesia tak menyandang gelar juara sepakbola se-Asia Tenggara. Tahun ini Rahmad Darmawan dan skuadnya yakin akan mengukir sejarah baru di SEA Games ke-27 ini, dan bisa mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Tanah Emas.
Cabor Pendulang Emas dan Targetnya:
Dayung: 12 Emas
Karate: 10 Emas
Kempo: 8 Emas
Atletik: 6 Emas
Renang: 6 Emas
Pencak Silat: 5 Emas
Judo: 4 Emas
Panahan: 3 Emas
Bulutangkis: 3 Emas
Taekwondo: 3 Emas
Wushu: 2 Emas
Basket: 2 Emas
Tinju: 2 Emas
Berkuda: 2 Emas
(fir) A. Firdaus - Okezone