JAKARTA – Tim karateka Indonesia gagal meraih medali pada Kejuaraan Dunia WKF Kadet dan Junior 2013 di Guadalaraja, Spanyol. Namun, laga tersebut menjadi pengalaman berharga bagi atlet ketika Indonesia menuju tuan rumah Kejuaraan Dunia WKF Kadet dan Junior pada 2015.
Pada pertandingan terakhir, Indonesia hanya menurunkan dua karatekanya, yakni Meidina Indah Puspita (kadet/-54 kg putri) dan Irfan Febriana (kadet/+70 kg putra). Kedua duta olahraga Indonesia itu belum mampu menyumbangkan medali.
Meidina harus puas bertanding hingga babak perempat final. Atlet asal Jawa Timur itu gagal mengatasi perlawanan wakil Hunggaria, Boussebaa Az. Meidina menyerah dengan skor telak 0-9. Hasil serupa terjadi saat babak repechage. Dia juga gagal memanfaatkan peluang perebutan medali perunggu setelah ditaklukkan Gad M (Mesir) 3-6.
Kendati gagal meraih medakli, hasil yang ditorehkan Meidina cukup bagus. Apalagi, sebelum kekalahan dari Boussebaa, dia menaklukkan beberapa karateka Eropa seperti Suskavcevic K (Montenegro) 3-0 pada babak 16 besar. Dia juga menang telak 5-0 atas Cavraine D (Belgia) pada perdelapan final.
Sementara itu, Irfan kandas di babak pertama saat menghadapi karateka Luksemburg, J Roob 2-6. Tim karate Indonesia pun harus pulang tanpa medali.
Sebelumnya, empat karateka Indonesia seperti Ahmad Zigi Zaresta Yuda, Rifky Ardiansyah Arrosyid, I Kadek Khirisna Dwi Antara, dan Ni Made Dwi Puspita Sari, juga gagal mendapatkan hasil terbaik.
Ketua Umum PB Forki, Hendardji Soepandji, tidak mempersoalkan hasil tersebut. Dia malahan bersyukur dan bangga dengan pencapaian para anak asuhnya.
“Ada empat atlet yang sampai perempat final. Walaupun gagal merebut medali perunggu, performa mereka tetap sangat baik di berbagai aspek. Mungkin faktor keberuntungan yang belum berpihak karena ini olahraga tak terukur. Tapi, perjuangan para karateka luar biasa dengan teknik dan strategi bertanding yang sudah memadai pada level dunia,” ujar Hendardji dalam rilis yang diterima okezone, Kamis (11/11/2013).
Hendardji menilai, hasil ini akan menjadi bahan evaluasi untuk mempersiapkan Indonesia menjadi tuan rumah even sama pada 2015. PB Forki akan segera memproyeksikan 36 karateka untuk diturunkan di 32 kelas pada tiga kelompok usia, yakni di kadet, junior, dan under 21.
”Hasil yang kami raih di Spanyol tak lepas dari dukungan penuh bapak angkat karate, Bank BRI. Kami berharap, Bank BRI akan terus menjadi bapak angkat karate ke depannya, termasuk saat Indonesia menggelar kejuaraan dunia pada 2015,” tambah Hendardji.
Untuk melihat hasil selengkapnya, Anda bisa baca di www.wkf.net. (fmh)
Fetra Hariandja - Okezone