Ahok Sempat Berpikir Gaet Pelatih Asing, tapi . . .
19 Juli 2013, 16:27:58 Dilihat: 229x
Aisyah - Okezone
Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Foto: Okezone
JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat terbesit untuk mendatangkan pelatih luar untuk KONI DKI Jakarta dalam menyambut PON Jawa Barat 2016. Namun itu hanya akan menjadi kendala karena tidak adanya sparing partner dari pelatih lokal yang sebanding.
“Kami juga berpikir untuk mendatangkan pelatih luar ke sini. Tapi kelemahannya kalau datangkan pelatih itu, dia enggak ada sparing partner yang sudah hebat," kata Ahok usai bertemu dengan KONI DKI Jakarta, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Kata Ahok, lain hal jika atlet-atlet nasional yang dikirim ke negara-negara hebat di bidangnya. “Biasanya prestasinya akan berubah total," tutur Ahok.
Lebih lanjut, menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat, Ahok ingin atlet yang dipilih harus profesional, tidak rasisme, dan benar-benar berkualitas.
"Tidak boleh lagi ada jatah-jatahan. Misalnya yang terbaik semua dari Indonesia Timur. Nanti kita jangan berpikir enggak boleh dong, mesti ada yang dari Jawa Barat, Jawa Tengah dong, jatah sekian, enggak bisa. Enggak ada istilahnya Betawi mesti ada satu dua deh. Kami mau yang terbaik. Jakarta harus jadi sebuah model," tutup Ahok.
Sementara itu, Ketua KONI DKI Jakarta, Winny Erwindia, berharap, Pemprov DKI bisa memberikan anggaran yang cukup bagi para atlet yang akan bertanding.
"Kalau anggaran maunya ya yang cukup-cukup, secukupnya lah ya. Kemarin disetujui legislatif lebih rendah daripada yang diusulkan Pemda. Sehingga kami masih coba untuk masuk APBD-P. Kemarin diusulkan 140 miliar yang disetujui 107 miliar. Jadi cukup lumayan juga turunnya," terangnya.
Winny juga berharap di bawah kepemimpinan Jokowi-Ahok, olahraga DKI akan maju pesat karena menurutnya atlet terbaik berkumpul di Jakarta.
"Jadi kalau sampai tidak maju, ada sesuatu yang salah. Dan mudah-mudahan tidak begitulah karena kami mengantisipasi semua kelemahan dan kekurangan agar betul-betul berkibar keolahragaan di Jakarta," pungkasnya.
(fir)