Anang Fajar Irawan - Okezone
Alex Noerdin.(foto:Anang Fajar Irawan/okezone)
JAKARTA - Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin mengaku sangat antusias dengan ditunjuknya Palembang sebagai tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 yang akan dihelat 22 September - 1 Oktober 2013.
Diakui pria yang juga sempat mencalonkan diri menjadi cagub DKI Jakarta ini, menerima amanah sebagai tuan rumah ISG merupakan keputusan yang bisa dibilang 'gila', mengingat singkatnya waktu persiapan yang ada. Pun begitu, Alex tetap optimistis mampu menyukseskan event akbar ini.
"Sumatera menerima penugasan ini satu pekan lalu. Hanya orang gila yang mau mengadakan ajang ini," ujar Alex Noerdin saat jumpa wartawan di Kantor Kemenpora, Kamis (11/7/2013).
"Waktu kami hanya dua bulan, dipotong bulan puasa, 17 Agustus serta hari raya Idul Fitri. Dengan 13 cabang olahraga dan 25 negara kami harus kami siapkan, bisa dibayangkan," imbuhnya.
Saya menerima penugasan ini dengan ikhlas, ini membawa nama bangsa dan negara. Kami mohon doa dan dukungan semoga Sumatera Selatan bisa mengemban ajang ini berjalan baik dan lancar," terusnya.
Hingga saat ini, Alex mengaku belum bisa menghitung berapa anggaran yang akan dikeluarkan dari APBD. Selain dari APBD, dukungan dari pihak sponsor tentu juga tidak kalah penting.
"Selain APBN sebesar Rp130 miliar dan APBD pasti ada sponsor. Bagaimanapun harus ada bantuan dari pihak ketiga.
Persiapan lain yang sudah dipersiapkan oleh pihak tuan rumah saat ini yakni mempersiapkan logo resmi yang akan menjadi simbol ISG.
Diterangkan Roy Suryo, logo yang semula disiapkan tuan rumah sebelumnya, Riau, berupa burung. Kini telah diganti menjadi logo yang mengedepankan gambar jembatan ampera sebagai ikon kota pempek tersebut, dilengkapi aksen lima buah bulan sabit sebagai simbol rukun Islam.Namun logo itu belum bisa dipublikasikan karena masih dalam tahap penyempurnaan.
Saat disinggung mengenai wisma yang akan digunakan para atlet peserta ISG. Untuk mengantisipasi kurangnya tempat, Alex Noerdin berencana akan menyediakan kapal perang TNI-AL yang mampu menampung 500 ranjang yang bisa digunakan sebagai tempat menginap atlet.