Masih Ada Asa, Indonesia!
25 Juni 2013, 09:55:43 Dilihat: 241x

Rintani Mundari - Okezone
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. (Foto: Okezone)
Berakhir sudah Singapura Open Super Super Series 2013. Ajang ini tampaknya menjadi wadah balas dendam bagi para pemain Indonesia yang gagal mempersembahkan kemenangan di helatan sebelumnya, Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2013.
Ya, tiga medali emas berhasil dipersembahkan oleh anak bangsa yang berjuang di Singapura. Diawali dengan kemenangan pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliana Natsir yang sukses menaklukkan ganda campuran asal Korea Selatan, Yeon Seong Yoo/Hye Won Eom melalui straight set 21-12 21-12.
Sementara di Tanah Air lalu, langkah Owi/Butet harus terhenti di semifinal usai dipecundangi unggulan empat asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dua set langsung 21-15 21-14.
Hasil ini cukup menyesakkan masyarakat Indonesia, mengingat pasangan yang berhasil meraih medali emas All England 2013 lalu itu merupakan tumpuan Indonesia. Terlebih Indonesia hanya menyisakan satu wakil melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Tak berhenti sampai di situ, sektor tunggal putra pun seolah tak ingin ketinggalan mengharumkan Merah Putih. Tommy Sugiarto yang merupakan putra dari legenda bulutangkis Indonesia, Icuk Sugiarto itu tampil menawan saat menghadapi tunggal putra Thailand, Boonsak Ponsana melalui rubber set 20-22 21-5 21-17.
Menariknya, selain unggulan kelima, Boonsak juga merupakan juara bertahan di Singapura Open tahun lalu. Lebih lanjut, pemain berusia 31 tahun itu pernah mengalahkan legenda Indonesia yang baru saja mengumumkan pensiun, Taufik Hidayat.
Jelas ini merupakan prestasi gemilang yang berhasil ditorehkan Tommy. Asa sektor tunggal putra yang baru saja ditinggal pemain terbaiknya pun kembali membumbung tinggi.
Selain nama-nama seperti Soni Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Dionysius Hayom Rumbaka, Indonesia pun dapat mengandalkan pemuda berusia 25 tahun itu. Ya, Indonesia masih punya harapan.
Terakhir, ganda putra Hendra/Ahsan yang sebelumnya berhasil mempersembahkan emas untuk Indonesia di hadapan para pendukungnya di Istora Senayan beberapa waktu lalu, kembali mengharumkan nama Indonesia di negara tetangga.
Lagi-lagi yang menjadi lawan mereka adalah ganda putra asal Korsel, Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun yang mereka kalahkan di DIOSSP lalu. Singapore Indoor Stadium menjadi saksi kehebatan Hendra/Ahsan yang berhasil mengalahkan Yong Dae/Sung Hyun lewat dua set langsung 21-15 21-18.
Tiga medali emas di Singapura merupakan prestasi yang luar biasa membanggakan. Ini menegaskan bahwa bulutangkis Indonesia belum tenggelam seperti yang banyak kalangan bicarakan.
Lebih lanjut tiga medali emas di Negeri Seribu Satu Larangan itu menjadi modal berharga bagi Indonesia yang akan berlaga di panggung Badminton World Championship di Guangzhou, China, 5-11 Agustus mendatang.
Semoga kemenangan di tiga sektor ini dapat menginspirasi dan meningkatkan rasa percaya diri para pemain lain, dan menegasikan anggapan bahwa China adalah lawan yang sulit ditaklukkan.
Selamat bertarung para pejuang bangsa, terus ukir indah sejarah. Ingat! Negeri ini pernah melahirkan legenda macam Rudi Hartono, Christian Hadinata, Atik Jauhari, Liem Swie King, Lius Pongoh, Susi Susanti, Ricky Subagdja, Mainaky bersaudara, Taufik Hidayat, dan sederet pemain lain yang mampu membawa nama Indonesia di tingkat Internasional.
(rin)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.