Windi Wicaksono - Okezone
Andik Vermansyah (foto:Okezone)
JAKARTA - Andik Vermansyah harus berada di bangku cadangan ketika Indonesia takluk 1-2 dari The Green Falcons (julukan Arab Saudi) Sabtu (23/3/2013) lalu, dan hingga peluit akhir dibunyikan Andik tidak dimasukkan oleh Pelatih Rahmad Darmawan.
Padahal, di babak kedua, nama Andik diteriakkan oleh sebagian besar penonton di Stadion Gelora Bung Karno, yang meminta pemain berusia 21 tahun itu dimasukkan demi meningkatkan serangan Tim Garuda. Meski begitu, Andik merasa wajar dalam sebuah pertandingan ada pemain yang tidak dimainkan pelatih.
"Enggak mas, enggak kecewa, saya selalu menuruti keputusan pelatih. Saya selalu mencoba begitu, menghormati pelatih," tutur Andik kepada Okezone dalam pesan singkatnya.
Kendati demikian, keinginan besar untuk membantu rekan-rekan setim di lapangan harus dipendam dalam-dalam oleh Andik. Gelandang berusia 21 tahun ini bahkan sampai terharu ketika penonton meneriakkan namanya.
"Pengin banget sih main, kurang gregetan bagaimana lagi kalau soal main buat Timnas. Apalagi sempat ada teriakan nama saya dari penonton," ujar Andik.
"Waktu dengar nama saya diteriakkan penonton agar dimainkan pelatih, saya sampai menitikkan air mata di bangku cadangan," ungkapnya.
Mengenai Timnas yang berisi pemain gabungan dari kompetisi Indonesian Super League (ISL), dan Indonesian Premier League (IPL), Andik mengatakan bahwa hal itu membuat dia semakin bersemangat memperkuat Tim Garuda.
"Permainan Timnas kemarin bagus juga, sempat mencetak gol di awal pertandingan. Saya juga senang karena sekarang para pemain bersatu lagu untuk membela Timnas," pungkasnya.
(fir)