Sekilas Perjalanan Karier Muhammad Ali
06 Februari 2013, 08:59:32 Dilihat: 285x

Hendra Mujiraharja - Okezone
SIAPA yang tidak kenal dengan Muhammad Ali? Petinju legendaris dunia asal Amerika Serikat. Tapi, perjalanan kariernya ternyata sempat dicekal setelah memutuskan untuk memeluk agama islam.
Diketahui, Ali melakukan debut pada 29 Oktober 1960. Saat itu, petinju ini masih menggunakan nama Cassius Marcellus Clay. Saat itu, Clay berhasil menang angka selama enam ronde atas lawannya Tunney Hunsaker.
25 Febuari 1964, Clay untuk pertama kali merebut gelar juara kelas berat dunia setelah menang TKO atas Sonny Liston pada ronde ketujuh dari 15 ronde yang direncanakan di Florida, Amerika Serikat. Saat itu, Liston harus mundur dari pertarungan karena mengalami cedera bagian leher.
Setelah mengalahkan Liston di tahun 1964, Clay secara kontroversial mengumumkan agama dan nama barunya bernama Muhammad Ali setelah masuk ke kelompok Nation of Islam. Pada saat itu, perjalanan karier Ali memang sempat stuck.
Setelah menjalani tanding ulang dengan Lston di tahun 25 Mei 1965, Ali sempat menolak untuk mengikuti wajib militer yang diterapkan oleh Amerika Serikat untuk menghadapi perang Vietnam. "Saya tidak ada masalah dengan orang-orang Vietcong, dan tidak ada satupun orang Vietcong yang memanggilku dengan sebutan Nigger,” demikian ungkapan Ali saat itu.
Akibat pernyataannya itu, Komisi Tinju sempat melarang Ali untuk bertarung selama empat tahun di Amerika dan mencabut gelar juara dunia miliknya. Meski demikian, Ali sempat bertarung mempertahankan gelar juara ke luar negeri melawan George Chuvalo, Henry Cooper, Brian London dan Karl Mildenberger.
Tapi setelah melakukan banding, The Greatest (julukan Ali) diperbolehkan untuk bertarung lagi di Amerika. Lagi-lagi, petinju Amerika saat itu Ernie Terrel menolak untuk memanggil nama Ali karena memeluk agama islam. Namun, Ali yang masih berusia 25 tahun menang angka mutlak atas Terrel.
8 Maret 1971, Ali harus kalah angka dari Joe Frazier di New York dan harus kehilangan gelar juara dunia miliknya. Namun tiga tahun berikutnya, The Greatest kembali merebut gelar juara WBC dan WBA setelah mengalahkan George Foreman di Kinsasha, Zaire pada ronde ke 8.
Pada 1 Oktober 1975, presiden Filipina saat itu Ferdinand Marcos memboyong pertandingan Ali vs Fraizer jilid ke III di kota Manila. The Greatest berhasil menang TKO pada ronde ke-14 dalam pertarungan yang menegangkan tersebut.
Ali menjadi petinju pertama yang meraih tiga gelar secara beruntun setelah mengalahkan Leon Spinks pada 15 September 1978. Setahun berikutnya, Ali sempat memutuskan untuk pensiun dari ring tinju dan gelarnya dinyatakan kosong. Tapi, 2 Oktober 1980 Ali kembali bertarung melawan Larry Holmes. Sayang Ali harus kalah TKO pada ronde 11.
Tidak lama setelah pertarungan itu, Ali sempat dinyatakan terkena penyakit Parkinson, namun promotor Don King merahasiakan hasil tes medis tersebut. Setelah laga melawan Holmes, Ali melakukan cek medis ulang. Hasilnya, The Greatest positif terkena penyakit Parkinson.
Pada 11 Desember 1981, Ali kembali naik ke atas ring melawan Trevor Berbick di Bahama. Meski demikian, Ali berusaha untuk memberikan perlawanan kepada Berbick, tapi kalah di ronde ke-10. Ini merupakan pertandingan terakhir Ali sepanjang kariernya.
(hmr)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.